Jl. Hasyim Asy’ari No. 99 Jombang, Jawa Timur

(0321)854111

Penyebab Mata Buram Sebelah – Ini Sebabnya

Penyebab Mata Buram Sebelah - Ini Sebabnya

Mata buram sebelah (penglihatan menurun atau kabur pada salah satu mata) bisa di sebabkan oleh masalah ringan sampai kondisi yang mengancam penglihatan atau kehidupan. Penyebabnya mencakup gangguan pada kornea, lensa, retina, vitreus, saraf optik, hingga gangguan neurologis seperti stroke. Artikel ini membantu Anda membedakan penyebab, langkah awal yang aman, pemeriksaan yang dokter lakukan, dan kapan perlu pertolongan darurat.


Bagaimana mendeskripsikan “mata buram sebelah”

Sebelum ke dokter, catat hal-hal ini karena memudahkan di agnosis:

  • Apakah kaburnya tiba-tiba atau perlahan?

  • Di sertai nyeri atau tidak?

  • Ada bercak/lotong/floaters (bintik hitam) atau cahaya kilat?

  • Ada kehilangan bidang pandang (sebagian bidang hilang)?

  • Ada gejala sistemik (sakit kepala hebat, kelemahan separuh badan, bicara cadel)?

  • Riwayat di-abetes, hipertensi, trauma, atau operasi mata?

Jawaban atas pertanyaan di atas menentukan prioritas tindakan medis.


Penyebab paling umum (dengan penjelasan singkat)

1. Refraksi & perbedaan resep (korelasi sederhana)

Jika satu mata memiliki perubahan refraksi (minus/plus/silinder) yang lebih besar, penglihatan pada mata itu mungkin tampak buram. Biasanya progresif dan tidak disertai nyeri.

2. Masalah kornea (goresan, infeksi, keratitis)

Kerusakan atau infeksi pada kornea menyebabkan penglihatan buram yang sering di sertai rasa perih, berair, atau sensasi benda asing. Goresan kecil bisa sangat mengganggu ketajaman penglihatan.

3. Katarak yang sangat asimetris

Katarak biasanya berkembang lambat; jika terjadi pada satu mata lebih parah, penglihatan mata itu tampak kabur. Umumnya tanpa nyeri.

4. Retina (retina lepas, makula edema, perdarahan vitreous, degenerasi makula)

  • Retina lepas: gejala khas termasuk kilatan cahaya, banyak floaters, dan penurunan penglihatan tiba-tiba atau “tirai” menutupi sebagian bidang penglihatan — butuh tindakan darurat.

  • Makula terlibat (mis. edema, degenerasi makula): menyebabkan penurunan tajam penglihatan pusat dan di storsi (garis tampak bengkok).

5. Vitreous hemorrhage (perdarahan di dalam bola mata)

Perdarahan di dalam vitreous menyebabkan penglihatan mendadak buram dan banyak floaters; sering muncul setelah trauma atau komplikasi di-abetes.

6. Infeksi intraokular / uveitis

Peradangan/infeksi di bagian dalam mata menyebabkan buram, sensitivitas cahaya, dan kadang rasa sakit.

7. Glaukoma akut (sudden angle-closure)

Mata sangat nyeri, merah, penglihatan buram di sertai mual/muntah dan melihat halo di sekitar lampu — kondisi darurat.

8. Neuropati optik (optic neuritis, iskemik optic neuropathy)

Kerusakan pada saraf optik (mis. akibat radang, multiple sclerosis, atau iskemia) menghasilkan penurunan penglihatan satu mata, kadang disertai nyeri saat menggerakkan mata. Optic neuritis sering bertambah dalam hitungan jam–hari.

9. Stroke / Transient Ischemic Attack (TIA) yang memengaruhi penglihatan

Gangguan neurologis dapat mempengaruhi penglihatan satu sisi (hemianopia) atau menyebabkan kehilangan penglihatan sementara—sering disertai tanda neurologis lain seperti kelemahan anggota badan, bicara sulit. Ini merupakan kondisi darurat.

10. Komplikasi diabetes (retinopati diabetik)

Perdarahan retina, edema makula atau neovaskularisasi dapat mengurangi penglihatan pada satu mata terlebih dahulu.

11. Central serous chorioretinopathy (CSC)

Biasanya muncul sebagai penglihatan buram/berbintang di satu mata, sering pada orang dewasa muda dengan stres atau penggunaan steroid.

Baca juga:
Mata Minus & Mata Silinder Penyebab, Gejala, dan Pilihan Perawatan

Pemeriksaan yang akan di lakukan dokter mata

  1. Tes ketajaman visual (Snellen) — untuk mengukur sejauh mana penglihatan menurun.

  2. Pemeriksaan pupil (reaksi cahaya) — untuk melihat tanda afferent pupillary defect.

  3. Slit-lamp — memeriksa kornea, konjungtiva, anterior chamber, dan lensa.

  4. Tonometri — mengukur tekanan intraokular (cek glaukoma).

  5. Di lation fundus exam (pupil di lated funduscopy) — memeriksa keadaan retina & saraf optik.

  6. OCT (Optical Coherence Tomography) — melihat lapisan retina/ makula.

  7. B-scan ultrasound — bila pandangan terhalang oleh perdarahan vitreous untuk melihat retina.

  8. Fluorescein angiography — menilai aliran darah retina/makula bila di curigai edema/iskemia.

  9. Visual field test — mengevaluasi kehilangan bidang penglihatan.

  10. Rujukan neurologi & imaging (CT/MRI) bila di curigai stroke atau lesi saraf optik.


Langkah awal yang aman bisa di lakukan di rumah (sementara menuju periksa)

  • Jangan menggosok mata.

  • Lepaskan lensa kontak segera jika memakainya.

  • Bila ada benda asing di mata: bilas dengan saline steril, jangan mengusap.

  • Jika ada rasa sakit hebat, mual, atau gangguan neurologis (kelemahan wajah/tubuh, bicara cadel), langsung ke UGD.

  • Catat onset waktu (kapan mulai), gejala penyerta (nyeri, floaters, kilatan), dan kondisi medis (di-abetes, hipertensi) untuk di sampaikan ke dokter.


Kapan harus ke UGD / penanganan darurat

Segera ke UGD/klinik mata terdekat bila mengalami salah satu:

  • Kehilangan penglihatan mendadak pada satu mata.

  • Sensasi “tirai” atau penutupan sebagian bidang penglihatan.

  • Nyeri mata hebat, mual/vomitus, dan penglihatan buram (curiga glaukoma akut).

  • Di sertai kelemahan tubuh, bicara tidak jelas, atau kelumpuhan wajah (curiga stroke).

  • Setelah trauma mata dengan perdarahan atau penurunan penglihatan.

Kondisi-kondisi tersebut memerlukan penilaian cepat; beberapa memerlukan tindakan bedah atau terapi intravitreal dalam jam–hari.


Pilihan pengobatan (bergantung penyebab)

  • Refraksi: koreksi dengan kacamata/lensa kontak atau rujukan untuk operasi refraktif bila layak.

  • Kornea tergores/infeksi: tetes antibiotik/antiviral, perawatan kornea, dan kemungkinan perawatan di ruang operasi bila parah.

  • Retina lepas: tindakan bedah segera (vitrektomi atau tindakan lain oleh spesialis retina).

  • Vitreous hemorrhage: observasi, vitrektomi jika tidak membaik atau ada retina lepas.

  • Edema makula / neovaskularisasi: injeksi intravitreal anti-VEGF atau steroid, laser jika indikasi.

  • Optic neuritis / neuropati: terapi steroid, rujukan neurologi.

  • Glaukoma akut: obat penurun tekanan mata darurat, tindakan laser atau operasi bila perlu.

  • Stroke/TIA: rujukan ke instalasi saraf untuk penanganan stroke (thrombolysis bila indikasi dan waktu tepat).


Pencegahan & manajemen jangka panjang

  • Kendalikan faktor risiko sistemik: gula darah, tekanan darah, kolesterol.

  • Rutin pemeriksaan mata terutama jika di-abetes, hipertensi, atau riwayat keluarga retina/glaukoma.

  • Gunakan pelindung mata saat bekerja/beraktivitas berisiko.

  • Jangan menunda konsultasi jika penglihatan berubah—di agnosis lebih awal meningkatkan peluang pemulihan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Muncul)

Q: Mata buram sebelah — apakah selalu permanen?
A: Tidak selalu. Beberapa penyebab (mis. katarak, infeksi, refraksi) bisa di perbaiki. Namun kondisi seperti kerusakan retina yang parah atau stroke bisa menimbulkan kerusakan permanen jika terlambat di tangani.

Q: Berapa lama saya harus menunggu sebelum ke dokter?
A: Jika penurunan penglihatan tiba-tiba, sangat cepat ke UGD/klinik mata. Jika perlahan tanpa nyeri dan tanpa tanda darurat, jadwalkan pemeriksaan dalam 24–48 jam.

Q: Saya punya di-abetes, apakah itu berarti mata buram sebelah selalu karena di-abetes?
A: Tidak selalu, tetapi di-abetes meningkatkan risiko retinopati, perdarahan vitreous, dan edema makula — semua dapat menyebabkan penglihatan berkurang. Pemeriksaan cepat penting untuk menentukan penyebab.

Q: Apakah penglihatan bisa kembali normal setelah retina lepas?
A: Tergantung lokasi, lamanya lepas, dan keterlibatan makula. Tindakan lebih cepat biasanya memberi hasil yang lebih baik, tetapi ada kasus dengan pemulihan sebagian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *