Jl. Hasyim Asy’ari No. 99 Jombang, Jawa Timur

(0321)854111

Mata Merah Seperti Berdarah: Penyebab, Pertolongan Cepat, dan Kapan Harus ke Dokter

Mata Merah Seperti Berdarah Penyebab, Pertolongan Cepat, dan Kapan Harus ke Dokter

Mata yang tampak merah menyerupai bercak darah bisa berasal dari hal ringan hingga kondisi serius. Artikel ini menjelaskan penyebab paling sering dijumpai, langkah penanganan sementara yang aman, pilihan perawatan medis, dan tanda-tanda yang menuntut pemeriksaan segera.

1. Apa yang Dimaksud Mata Merah Seperti Berdarah?

Istilah ini menggambarkan kondisi di mana bagian putih mata (konjungtiva atau sklera) terlihat memerah atau berwarna merah pekat—menyerupai darah. Penampakan ini bisa disebabkan oleh pecahnya pembuluh kecil di permukaan mata, reaksi peradangan/inflamasi, atau infeksi. Penting membedakan apakah kondisi tersebut menyertai nyeri, keluarnya cairan, atau gangguan penglihatan — karena itu menentukan tindak lanjutnya.


2. Penyebab-Penyebab yang Sering Ditemui

Berikut penyebab yang paling sering ditemukan beserta ciri khasnya:

  • Pembuluh Pecah (Subconjunctival Hemorrhage)
    Tampak sebagai bercak merah terang yang tajam batasnya; umumnya tidak sakit dan sering sembuh sendiri dalam 1–2 minggu. Pemicu umum: batuk hebat, bersin, mengangkat barang berat, atau menggosok mata.

  • Konjungtivitis (Iritasi / Infeksi / Alergi)
    Jika disertai keluarnya cairan (kental/berwarna) atau rasa lengket di kelopak mata, kemungkinan konjungtivitis bakteri/viral atau reaksi alergi.

  • Trauma / Benturan / Benda Asing
    Riwayat benturan atau debu/kerikil membuat risiko perdarahan atau goresan kornea meningkat — biasanya disertai nyeri.

  • Peradangan Pada Jaringan Dalam Mata (mis. Uveitis, Scleritis)
    Kondisi ini lebih serius, sering disertai nyeri, penglihatan kabur, atau sensitivitas cahaya.

  • Gangguan Sistemik / Penggunaan Obat
    Penggunaan obat antikoagulan, hipertensi tak terkendali, atau kelainan pembekuan dapat mempermudah terjadinya perdarahan pada mata.


3. Pertolongan Pertama yang Aman di Rumah

Jika kondisi tidak disertai nyeri hebat atau gangguan penglihatan, lakukan langkah-langkah berikut sementara menunggu pemeriksaan:

  • Jangan menggosok mata.

  • Lepaskan lensa kontak bila sedang memakainya.

  • Bilas mata dengan cairan saline steril bila ada benda asing.

  • Gunakan kompres dingin selama 10–15 menit jika ada pembengkakan atau iritasi.

  • Pakai tetes pelumas (artificial tears) tanpa pengawet untuk meredakan rasa kering/iritasi.

  • Hindari penggunaan tetes “penghilang merah” yang mengandung vasoconstrictor untuk pemakaian berulang.

Catatan: Bila ada riwayat trauma, tindakan di atas cuma penanganan sementara — sebaiknya segera periksa dokter.


4. Penanganan Medis & Pemeriksaan yang Diperlukan

Di fasilitas kesehatan, pemeriksaan tipikal mencakup:

  • Anamnesis lengkap (kapan mulai, ada trauma, obat yang dikonsumsi).

  • Pemeriksaan dengan slit-lamp untuk melihat permukaan mata, kornea, dan konjungtiva.

  • Tes penglihatan dasar.

  • Jika dicurigai perdarahan dalam atau adanya kondisi sistemik, dokter dapat merujuk pemeriksaan darah atau rontgen/USG mata sesuai kebutuhan.

Perawatan tergantung diagnosis:

  • Subconjunctival hemorrhage: biasanya observasi tanpa obat, kompres, dan pantauan.

  • Konjungtivitis bakteri: tetes/ointment antibiotik resep dokter.

  • Konjungtivitis alergi: antihistamin/topikal sesuai anjuran.

  • Uveitis / scleritis / glaukoma: terapi spesifik dan tindak lanjut ketat—bisa memerlukan perawatan intensif.


5. Kapan Harus Segera Datang ke Klinik/IGD (Tanda Bahaya)

Segera cari bantuan medis bila ditemukan salah satu berikut:

  • Nyeri mata hebat yang mendadak.

  • Penurunan tajam kualitas penglihatan.

  • Lendir/nanah berwarna tebal keluar dari mata.

  • Mata terasa seperti ‘tertekan’ atau muncul bengkak hebat setelah trauma.

  • Perdarahan yang meluas atau terus bertambah.

Kondisi-kondisi tersebut bisa menandakan infeksi serius, cedera struktur dalam mata, atau kondisi yang mengancam penglihatan.


6. Tips Mencegah Kejadian Serupa

  • Jangan menggosok mata, terutama dengan tangan kotor.

  • Gunakan pelindung mata saat berkegiatan berisiko (mis. tukang, olahraga).

  • Kelola tekanan darah dan kondisi pembekuan darah jika Anda mengonsumsi obat khusus.

  • Perhatikan kebersihan lensa kontak dan kurangi pemakaian saat ada iritasi.

  • Rajin cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman penyebab konjungtivitis.

 

Q: Apakah bercak darah di mata berbahaya?
A: Sebagian besar kasus subconjunctival hemorrhage tidak berbahaya dan sembuh sendiri, namun jika sering terjadi atau disertai gejala lain, perlu pemeriksaan.

Q: Berapa lama sembuhnya?
A: Untuk pembuluh pecah biasanya 7–14 hari. Warna akan memudar seperti lebam. Jika tak kunjung membaik, konsultasikan ke dokter.

Q: Bolehkah mengompres hangat pada mata merah?
A: Kompres hangat boleh digunakan untuk membantu sumbatan atau sekresi, sedangkan kompres dingin membantu bengkak akut. Pilih sesuai gejala; tanya dokter bila ragu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *